Fungsi Manajemen dalam Ekonomi Islam

Ekonomi

Ekonomi (Photo credit: Helena Eriksson)

BAB III
FUNGSI MANAJEMEN
DALAM BISNIS SYARIAH

A. FUNGSI MANAJEMEN
1. Fungsi Manajemen dari Beberapa Pendapat
Fungsi manajemen dari berbagai macam pemahaman, diantaranya :
1.1. George R. Terry

• Planning (Perencanaan)
• Actuating (Penggerakkan)
• Controlling (Pengawasan)
• Organizing (Pengorganisasian)
1.2. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel

• Planning (Perencanaan)
• Controlling (Pengawasan)
• Directing (Pembinaan Kerja)
• Staffing (Penyusunan Pegawai)
• Organizing (Pengorganisasian)
1.3. Henry Fayol

• Planning (Perencanaan)
• Controlling (Pengawasan)
• Commanding (Komando)
• Organizing (Pengorganisasian)
• Coordinating (Pengkoordinasian)
1.4. Luther Gullick

• Planning (Perencanaan)
• Reporting (Pelaporan)
• Budgeting (Anggaran)
• Directing (Pembinaan Kerja)
• Organizing (Pengorganisasian)
• Staffing (Penyusunan Pegawai)
• Coordinating (Pengkoordinasian)
2. Bagian dari Fungsi Manajemen
Dari pembahasan sebelumnya, fungsi manajemen yang sering digunakan adalah :
2.1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan (planning) adalah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus SWIH, yang diantaranya :
• What, apa yang akan dilakukan
• Why, mengapa harus dilakukan
• When, kapan akan dilakukannya
• Where, dimana akan dilakukannya
• Who, siapa yang akan melakukannya
• How, bagaimana cara melakukannya
2.2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (organizing) adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas beserta pertanggung jawabannya.
2.3. Penggerakkan (Actuating)
Penggerakkan (actuating) adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja atau bawahan agar bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.
2.4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan (controlling) atau fungsi pengendalian, adalah suatu proses untuk mengukur atau membandingkan antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan yang diharapkan jangan sampai terjadi kesalahan atau penyimpangan.
2.5. Forecasting (Peramalan)
Forecasting (peramalan) adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
3. Peran Syariah dalam Fungsi Manajemen
Seperti yang sudah dikemukan diatas bahwa peran syariah Islam adalah pada cara pandang dalam implementasi manajemen. Dimana standar yang diambil dalam setiap fungsi manajemen terikat dengan hukum-hukum syara’ (syariat Islam). Fungsi manajemen sebagaimana kita ketahui ada empat yang utama, yaitu:

3.1. Perencanaan (Planning)
3.2. Pengorganisasian (Organizing)
3.3. Pengontrolan (Controlling)
3.4. Pengevaluasian (Evaluating)
4. Fungsi Perencanaan Menurut Syariah
Berikut ini adalah beberapa Implementasi syariah dalam fungsi perencanaan:

4.1. Perencanaan Bidang SDM (Sumber Daya Manusia)
Permasalahan utama bidang SDM adalah penetapan standar perekrutan SDM. Implementasi syariah pada bidang ini dapat berupa penetapan profesionalisme yang harus dimiliki oleh seluruh komponen SDM perusahaan. Kriteria profesional menurut syariah adalah harus memenuhi 3 unsur, yaitu :
a. Kafa’ah, ahli dibidangnya.
b. Amanah, bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
c. Himmatul ‘Amal, memiliki etos kerja yang tinggi.
4.2. Perencanaan Bidang Keuangan
Permasalahan utama bidang keuangan adalah penetapan sumber dana dan alokasi pengeluaran. Implementasi syariah pada bidang ini dapat berupa penetapan syarat kehalalan dana, baik sumber pemasukan maupunalokasinya. Maka, tidak pernah direncanakan, dengan pemisalan berupa peminjaman dana yang mengandung unsur riba atau pemanfaatan dana untuk menyogok pejabat.
4.3. Perencanaan Bidang Operasi/Produksi
Dalam bidang ini berupa penetapan berupa pemasuk bahan produksi dan proses yang akan dilangsungkan. Dalam dunia pendidikan dimisalkan, inputnya adalah SDM Muslim dan proses pendidikannya ditetapkan dengan menggunakan kurikulum yang Islami. Dalam Industri Pangan, untuk pemasukan bahan pangan harus dipastikan kehalalannya dan untuk proses produksinya ditetapkan berlangsung secara aman dan tidak bertentangan dengan syariah.
4.4. Perencanaan Bidang Pemasaran
Implementasi syariah pada bidang ini dapat berupa penetapan segmentasi pasar, targeting dan positioning, juga termasuk promosi. Dalam dunia pendidikan dimisalkan, segmen yang dibidik adalah SDM Muslim. Target yang ingin dicapai adalah output didik (SDM) yang profesional. Sedangkan posisi yang ditetapkan adalah lembaga yang memiliki unique position sebagai lembaga pendidikan manajemen syariah. Dalam promosi tidak melakukan kebohongan, penipuan ataupun penggunaan wanita tanpa menutup aurat.

B. BENTUK MANAJEMEN SYARIAH ISLAM
Didalam ekonomi Islam, terdapat beberapa cakupan manajemen untuk membangun bisnis atau perusahaan yang tetap dijalur syariah Islam. Dan dibentuknya beberapa bagian manajemen menurut syariah Islam, yaitu :
1. Manajemen Pemasaran Syariah Islam
2. Manajemen Keuangan Syariah Islam
3. Manajemen Operasi Syariah Islam
4. Manajemen Sumber Daya Manusia Syariah Islam
5. Manajemen Strategik Syariah Islam
Pembentukan beberapa manajemen diatas, hasrus tetap dilandaskan syariah Islam, agar terciptanya bisnis yang syar’i, tidak melenceng dalam cakupan Al-Qur’an maupun Firman Allah yang tidak menghalalkan kebohongan, riba, keharaman, dan hal negatif lainnya.
Penjelasan detail dari bagian-bagian manajemen akan dibahas di Bab-bab berikutnya.

Tinggalkan komentar